Jakarta -
Rendang, ikon kuliner dari ranah Minang menduduki urutan ke 11 makanan terenak di dunia. Makanan ini punya wasiat kuliner yang harus dijaga. William Wongso, pakar kuliner membuktikan kecintaannya pada Indonesia lewat rendang Padang.
Hampir tiap orang Indonesia kenal rendang, sajian kari daging sapi khas Minang. Promosi rendang sudah lama dilakukan oleh pakar kuliner Indonesia, William W.Wongso ke mancanegara. Soal penyebutan nama Rendang sebagai Rendang Padang, juga ada alasannya.
'Jika menyebut nama rendang saja bisa saja dimiliki oleh Malaysia tetapi kalau rendang Padang, adalah rendang asli Indonesia, milik Indonesia. Jadi lebih spesifik. Demikian juga penamaan soto ayam, harus diberi identitas Indonesia, soto Madura, soto Kudus, supaya jelas milik bangsa kita,'demikian jelas pak William.
Pembuatan rendang Padang dilakukan secara serius oleh pak William memakai standar pembuatan dengan dapur modern. Rendang produksinya diberi nama Rendang Padang William Wongso Series. Jenis yang dibuat 3 macam, rendang daging, rendang wagyu dan sambal goreng rendang petai.
Baru menginjak minggu keempat, promosi yang dilakukan melalui twitternya @williamwongso meraih sukses. Dengan produksi sekitar 60 kg per hari di dapurnya di kawasan Melawai, rendang Padang dikirim ke berbagai kota di Indonesia.
'Rendang merupakan salah satu ikon kuliner Indonesia yang bisa diterima semua lapisan. Secara vertikal disukai tua muda dari berbagai lapisan masyarakat dan secara horizontal juga bisa diterima lidah semua bangsa,' jelas pak William tentang pemilihan rendang sebagai produknya.
Rendang Padang atau Western Sumatra Caramelized Beef Curry, dibuat dengan bahan dan bumbu-bumbu biasa. Teknik pembuatan yang dibakukan adalah proses dan tahapan pematangan daging dan bumbu. Tahap pemasakan rendang atau caramelized beef curry tergantung pada suhu yang dipakai.
'Jika memakai api kecil maka akan menghasilkan kari daging, dimasak terus akan menjadi kalio daging yang agak berminyak dan dengan pemanasan yang lama maka menghasilkan rendang,' jelas pak William sambil menunjukkan rendang Padang buatannya yang cokelat kehitaman.
Tahapan dan permainan suhu dalam proses pemasakan rendang Padang merupakan hal penting. Karena itu pula bentuk dan versi rendang sangat berbeda di tiap warung atau restoran. Demikian juga dengan jenis daging sapi yang dipakai.
Untuk rendang Padang produksinya, pak William memakai daging sapi impor termasuk daging sapi wagyu. 'Makin bagus kualitas daging suhu pemasakan makin rendah. Jika suhu terlalu tinggi daging akan rusak teksturnya dan kehilangan sifat alami daging sapi,' tegasnya.
Aroma wangi bumbu kari dan kelapa langsung tercium dari rendang WW ini. Warnanya cokelat kehitaman dengan sedikit jejak minyak kemerahan. Tekstur dagingnya empuk, balutan bumbunya gurih sedikit pedas. Yang unik justru sambal goreng rendang petai. Gumpalan daging cincang masih telacak, paduan bumbu rendang dan aroma petai justru makin menggoda!
Menurut sarannya, rendang wagyu bisa dimakan dengan baquette panggang karena daging sapinya lembut. Sedangkan sambal rendangnya, tinggal ditambah telur dan nasi putih sudah bisa disajikan sebagai nasi goreng rendang yang wangi.
Pencinta kuliner Indonesia ini sedang merintis pembakuan ikon kuliner Indonesia ini dengan mendirikan pusat latihan profesional. 'Jadi rendang dan makanan Indonesia lain bisa dilestarikan dengan tetap memihara tata cara pembuatan yang baku dan menghasilkan rasa yang enak,' demikian tuturnya.
Pembuatan rendang dengan resep tradisional yang dirintis pak William akan dikembangkan dengan varian bahan lain. Misalnya, daging kambing atau bebek. Seperti rendang yang dibuat di tempat asalnya, rendang Padang WW juga tahan disimpan selama 2 minggu dalam suhu ruangan. 'Bumbu-bumbu dan proses pemasakan menjadi bahan pengawet alami yang diwariskan nenek moyang kita,' jelasnya.
Rendang Padang dikemas rapi dan dijual dengan harga Rp. 150.000,00 untuk 500 gram dan Rp. 375.000,00 per 1 kg dan untuk rendang wagyu Rp. 500.000,00. Ikon kuliner yang diakui dunia ini bisa dinikmati setiap saat di manapun Anda berada. Dirgahayu rendang Padang!
sumber: http://www.detikfood.com/read/2011/08/17/111202/1705298/294/dirgahayu-rendang-padang
Rendang Padang Mendunia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar