Sambel Pecel, dari Blitar untuk Dunia

Saya heran, Di Blitar, orang sarapan dengan nasi pecel. Padahal kan pedas. Kok enggak sakit perut ya?”
Ada-ada saja teman saya itu. Maklumlah, ia bukan orang Jawa. Tapi itulah faktanya. Masyarakat Blitar memang lazim makan pagi dengan nasi pecel.
Sakit perut atau tidak ini soal lain. Yang jelas, nasi hangat dan sayuran yang disiram dengan sambel kacang berlauk peyek ini memang mak nyos sekali. Daya godanya luar biasa. Orang tua, orang muda, lelaki, perempuan, anak kecil, anak besar, semuanya bisa dipastikan doyan makanan yang satu ini.
Tidak percaya, silahkan disurvei. Popularitasnya jangan-jangan melebihi capres yang sekarang lagi sibuk kampanye.
Selain rasanya yang lezat, sego pecel juga mengeyangkan. Jarang sekali orang makan nasi pecel sampai imbuh (nambah). Kok bisa ya, makanan lezat tapi orang makan sekali saja sudah cukup. Jawabannya, ya bisa saja. Mungkin itu efek dari sayurannya yang lama dicerna oleh perut.
Bicara dunia perpecelan, Blitar punya sambel pecel yang tersohor hingga penjuru dunia. Namanya sambel pecel Karangsari. Bumbu pecel yang satu ini telah menembus pasar Belanda, AS, Australia, Hongkong, Arab Saudi, dan sebagainya.
Jika AS punya burgernya yang mendunia. Lalu Belanda punya keju. Kemudian Australia punya sapi potong. Sedangkan Hongkong punya sinetron dan Arab punya air zam-zam. Maka Indonesia juga punya sambel pecel.

sambel-pecel
Dari Blitar, Indonesia memproduksi sambel pecel untuk dunia. Bumbu pecel Karangsari sudah bertahan selama 30 tahun. Suatu prestasi tersendiri bagi Kota Patria.
Sebenarnya, apa yang membedakan bumbu pecel Karangsari dengan bumbu pecel lain. Saya tidak tahu, bisa jadi karena racikan dan rasanya yang lezat itu. Katanya, bumbu ini murni terbuat dari kacang dan tanpa pengawet. Kadar kacangnya 100 persen tanpa campuran. Sambel pecel ini bisa bertahan hingga 6 bulan.
Di pasar dalam negeri, khususnya Jabodetabek, dalam sebulan bisa dipasok lima ton bumbu pecel Karangsari. Jumlah ini baru untuk pasar tradisional. Belum termasuk pasar modern.  Jadi bisa sampeyan bayangkan, berapa jumlah kacang yang harus ditanam petani kita untuk ini.
Jika sampeyan kebetulan mampir ke Blitar, jangan lupa beli sambel pecel Karangsari. Bumbu ini lazim dijadikan oleh-oleh khas Blitar. Aneh memang, namanya oleh-oleh biasanya kan kue. Tapi di Blitar tidak selalu. Tidak ada kue, sambel pecel pun jadi.
Sambel itu bisa sampeyan kasih ke tetangga, pak dhe, pak lek, teman, teman dekat, bapak ibunya teman dekat, atau bapak ibunya teman seperjalanan sampeyan. Harga eceran untuk ukuran dua ons, hanya Rp 7.000. Tidak ada satu dolar, murah kan.
Semoga dengan sogokan sambel pecel tersebut, hidup sampeyan bisa lebih bahagia.
*Foto dari tokoindonesia
*sumber: http://blitar.okedeh.com/2009/03/24/sambel-pecel-dari-blitar-untuk-dunia.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar